Dunia Akui Komitmen Indonesia Wujudkan Kota Layak Anak
- Dipublikasikan Pada : Senin, 10 September 2018
- Dibaca : 2438 Kali

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
Dunia Akui Komitmen Indonesia Wujudkan Kota Layak Anak
Siaran Pers Nomor: B-160 /Set/Rokum/MP 01/09/2018
Surakarta (10/9) Pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak merupakan hal yang mutlak dilakukan dari tingkat nasional hingga internasional. Indonesia, tepatnya Kota Surakarta terpilih menjadi tuan rumah “Colombo Plan”, dengan tema Sharing Best Practices on the Implementation of Child Friendly City in Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait komitmen Pemerintah dalam memenuhi hak-hak anak dan melindunginya dari kekerasan, diskriminasi, eksploitasi dan perlakuan salah; melalui sistem pembangunan berbasis hak anak, yang dikenal dengan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan KLA di Indonesia telah diakui dunia internasional.
“Pelaksanaan Colombo Plan dengan mengangkat tema berbagi pengalaman terbaik mengenai KLA di Kota Surakarta merupakan hal yang tepat. Kota Surakarta berdasarkan hasil evaluasi KLA 2018, memperoleh kategori tertinggi, yaitu KLA Utama. KLA merupakan perwujudan suatu kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak. Sistem ini dilakukan melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, media dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Yohana Yembise.
Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak, sekaligus koordinator pelaksanaan KLA di Indonesia, Lenny N. Rosalin, mengatakan demi mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak memang dibutuhkan sinergi lintas bidang pembangunan, lintas kementerian/lembaga, dan lintas daerah. Oleh karenanya, penanganan yang holistik dan integratif sangatlah penting, termasuk pelibatan dan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan. Koordinasi antar pemangku kepentingan, mulai dari tingkat nasional, hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan kota yang tidak hanya layak anak, tapi juga berkelanjutan, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
KLA telah dirintis sejak 2006, dan pada tahun 2010 direvitalisasi untuk lebih dipercepat capaiannya dan terinternalisasi ke seluruh pelosok tanah air. Hingga Juli 2018, dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, terdapat 389 kabupaten/kota yang menginisiasi untuk mewujudkan KLA.
“Usaha kami untuk memperoleh kategori KLA Utama adalah pertama, kami membentuk Forum Anak, mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota. Forum Anak yang kami dirikan juga telah mengikuti Musrenbang, baik di tingkat Kelurahan maupun tingkat Kota. Kedua, kami membangun Taman Cerdas dari tingkat kelurahan. Ketiga, kami mendirikan Sekolah Keluarga untuk memberikan pemahaman kepada para keluarga mengenai cara mendidik anak dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama mengenai 4 hak anak, yakni hak untuk hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi. Lalu, kami juga sudah mendirikan Radio Anak, namun saat ini sedang menunggu perizinan frekuensi dari Kementerian Kominfo. Melalui radio anak, masyarakat bisa mendengar anak-anak menjadi penyiar radio dan menikmati lagu-lagu anak. Kami juga mendukung agar kawasan pemerintah menjadi bebas rokok, termasuk ruangan pelayanan yang bebas rokok. Semua fasilitas kesehatan, terutama Puskesmas juga harus ramah anak” ujar Walikota Surakarta, F. X Hadi Rudyatmo.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemen PPPA bekerjasama dengan Kementerian Sekretariat Negara RI dan Colombo Plan Secretariat ini akan berlangsung pada 10 – 14 September 2018. Terdapat 11 negara anggota Colombo Plan yang hadir sebagai peserta kegiatan ini, diantaranya Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Fiji, Laos, Malaysia, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. Dalam kegiatan ini, peserta juga akan diberi kesempatan untuk melihat secara langsung tentang bentuk-bentuk implementasi KLA di Kota Surakarta, seperti partisipasi anak oleh Forum Anak, Sekolah Ramah Anak (SRA), Puskesmas Ramah Anak (PRA), Pusat Kreativitas Anak di tingkat kampung dalam bentuk Taman Cerdas, dan lain-lain.
“Semoga semua negara anggota Colombo Plan dapat memperoleh pengalaman praktik terbaik Kota Surakarta mengenai penerapan (KLA), terutama mengenai kebijakan, program dan kegiatan nasional terkait anak dan tantangan untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak masuk ke dalam semua tahapan perkembangan dirinya. Lebih penting lagi, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen, strategi, metode, dan kerja sama antar negara-negara anggota Colombo Plan untuk memastikan pelaksanaan KLA di masing-masing negara mereka,” harap Menteri Yohana.
PUBLIKASI DAN MEDIA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : publikasi@Kemenpppa.go.id
Terbaru
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 27 )
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 22 )
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 75 )
Pranala Luar





Publikasi Lainya
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 27 )
Sesuai Konvensi Hak Anak, setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk bertumbuh dengan baik, didengarkan pendapat mereka dan memiliki hak…
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 22 )
Sudah banyak praktik baik yang dilakukan oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Desa Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada tahun…
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 75 )
Jakarta (15/04) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan sebuah perkawinan bukan hanya mengenai kepentingan individu atau…
Cegah Kekerasan dalam Pengasuhan, Kemen PPPA Sosialisasi E-Learning Pengasuhan Positif ( 89 )
Jakarta (14/04) – Mendidik anak adalah proses pembelajaran bagi para orangtua dengan harapan tumbuh kembang anak mereka terjaga dengan baik…