Press Release : Menteri PP Dan PA Jenguk Anak Korban Kekerasan
- Dipublikasikan Pada : Rabu, 13 Januari 2016
- Dibaca : 2669 Kali

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
MENTERI PP DAN PA : JENGUK ANAK KORBAN KEKERASAN
Siaran Pers Nomor: 2/Humas KPP-PA/01/2016
Jakarta (13/1) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise Selasa malam (12/1) mengunjungi langsung anak yang diduga menjadi korban penganiayaan, T (12 tahun) di Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi yang beredar di media massa, ada dugaan keterlibatan aparat dalam peristiwa penganiayaan T pada Minggu (10/1) lalu di Cilandak, Jakarta Selatan. Meski sudah larut malam, namun Menteri Yohana ingin memastikan kondisi fisik dan psikologis yang dialami anak tersebut.
"MENTERI PP DAN PA, YOHANA YEMBISE DIDAMPINGI SEKRETARIS KEMENTERIAN PP DAN PA, WAHYU HARTOMO, SERTA STAFF KHUSUS MENTERI, ALBAET PIKRI, FERNANDEZ HUTAGALUNG DAN SYLVANA MARIA APITULEY, MENGUNJUNGI LANGSUNG ANAK YANG DIDUGA MENJADI KORBAN PENGANIAYAAN DI RS PRIKASIH, PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN, 12 JANUARI 2016."
“Kehadiran saya ke RS Prikasih ini sebagai wujud kehadiran negara untuk melindungi warga negaranya, terutama anak-anak yang menjadi komitmen sekaligus tugas saya sebagai Menteri PP dan PA. Saya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga serta mitra kerja yang terkait untuk terus mendampingi dan memberikan perlindungan kepada T,” ujar Menteri Yohana.
Meski melihat adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban dan mendengar kronologi kejadian pada Minggu (10/1) lalu dari pihak keluarga, namun Menteri Yohana belum dapat memastikan kebenaran adanya dugaan keterlibatan aparat dalam kasus tersebut. Menteri Yohana mengatakan akan menggali informasi seakurat mungkin, khususnya terkait dengan kronologis kejadian, saksi-saksi yang dapat memberikan keterangan yang diperlukan serta yang terpenting adalah mengawal upaya hukum yang harus dilakukan. “Selanjutnya saya akan menurunkan tim khusus yang terdiri dari unit-unit kerja yang terkait di Kementerian PP dan PA untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan terus mengawal kasus ini hingga tuntas sehingga upaya memberikan perlindungan dan pendampingan, baik secara fisik dan psikologis menjadi prioritas yang harus dilakukan agar korban tidak mengalami trauma,” tegas Menteri Yohana.
HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : humas.kpppa@gmail.com
Terbaru
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 78 )
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 37 )
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 84 )
Pranala Luar





Publikasi Lainya
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 78 )
Sesuai Konvensi Hak Anak, setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk bertumbuh dengan baik, didengarkan pendapat mereka dan memiliki hak…
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 37 )
Sudah banyak praktik baik yang dilakukan oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Desa Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada tahun…
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 84 )
Jakarta (15/04) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan sebuah perkawinan bukan hanya mengenai kepentingan individu atau…
Cegah Kekerasan dalam Pengasuhan, Kemen PPPA Sosialisasi E-Learning Pengasuhan Positif ( 105 )
Jakarta (14/04) – Mendidik anak adalah proses pembelajaran bagi para orangtua dengan harapan tumbuh kembang anak mereka terjaga dengan baik…