Sampaikan Pesan Kebersamaan Melalui Film
- Dipublikasikan Pada : Selasa, 23 Februari 2016
- Dibaca : 2050 Kali
Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar Berfoto Bersama dengan Produser Film "Cahaya Dari Timur", Glenn Fredly dan anak-anak yang ikut serta dalam Nonton Bareng
Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menyampaikan pesan pada masyarakat mengenai kebersamaan dan perlindungan terhadap anak.Namun, jalan yang paling mudah diterima adalah melalui budaya dan olahraga. Setidaknya begitulah kesan yang disampaikan Menteri PP-PA, Linda Amalia Sari Gumelar, setelah menghadiri acara nonton bersama Film Cahaya Dari Timur , di XXI Plasa Senayan, Jakarta, Selasa (1/7) kemarin. “Budaya dan olahraga menjadi jalur yang paling mudah dilakukan untuk dapat memotivasi dan membangun semangat kebersamaan. Film ini mengingatkan kita sebuah pembelajaran penting tentang tujuan berbangsa dan bernegara, yakni persaudaraan dan cinta tanah air,” ungkap Linda mengapresiasi film besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Linda juga menyampaikan bahwa film yang dibuat sejak empat tahun lalu ini menggambarkan betapa anak-anak sangat rentan terhadap masalah konflik. Namun, seperti yang juga disampaikan dalam runutan film tersebut, anak-anak bisa menjadi bagian penting sebagai pemersatu masyarakat. “Film yang diangkat dari cerita nyata ini memperlihatkan bagaimana sosok tokoh utama, Sani, dengan tekadnya mencegah dan melindungi anak-anak dari bahaya konflik. Ia akhirnya berhasil mengajak dan mengumpulkan anak-anak yang memiliki talenta bermain bola, hingga akhirnya bisa membangun rasa persaudaraan dan kebersamaan di Maluku ketika terjadi konflik, “cerita Linda.
Hadir juga dalam kesempatan itu para pemeran film Cahaya Dari Timur, yakni Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara, Chicco Jericho yang memerankan tokoh utama Sani Tawainella, Aufa Assegaf sebagai Hari Zamhari “Jago” Lestaluhu, juga Glenn Fredly yang memainkan peran sebagai Kakak Sufyan, sekaligus juga membersamai Angga menjadi produser dalam film tersebut. Setelah tayang di bioskop, film ini akan ditayangkan melalui layar tancap di 100 titik kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Di Maluku sendiri, film ini baru tayang di Ambon, dan selanjutnya akan dibawa ke semua kota/kabupaten di Maluku. “Saya kira masyarakat perlu menonton film ini, sebagai pengingat untuk terus membangun rasa saling menghormati, toleransi, juga saling menghargai. Jika dalam film itu lingkupnya Maluku, maka dalam hal ini kita dapat merefleksikannya untuk Indonesia,”tegas Linda di akhir pembicaraan. [HN]
Terbaru
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 13 )
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 18 )
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 73 )
Pranala Luar





Publikasi Lainya
Masyarakat dan Anak Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme ( 13 )
Sesuai Konvensi Hak Anak, setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk bertumbuh dengan baik, didengarkan pendapat mereka dan memiliki hak…
Wujudkan Nusa Tenggara Barat Lebih Ramah Perempuan dan Anak ( 18 )
Sudah banyak praktik baik yang dilakukan oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Desa Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada tahun…
Poligami Tak Sesuai Syariat Berpotensi Rugikan Perempuan ( 73 )
Jakarta (15/04) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan sebuah perkawinan bukan hanya mengenai kepentingan individu atau…
Cegah Kekerasan dalam Pengasuhan, Kemen PPPA Sosialisasi E-Learning Pengasuhan Positif ( 85 )
Jakarta (14/04) – Mendidik anak adalah proses pembelajaran bagi para orangtua dengan harapan tumbuh kembang anak mereka terjaga dengan baik…