
Menteri PPPA Tegaskan Peran Ayah Berintegritas sebagai Fondasi Generasi Berkualitas
Siaran Pers Nomor: B-494/SETMEN/HM.02.04/11/2025
Jakarta (2/12) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan menegaskan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan guna membentuk karakter anak dan menanamkan nilai integritas sejak dari keluarga. Hal itu disampaikan Menteri PPPA dalam acara Sosialisasi Antikorupsi dan Peringatan Hari Ayah bertema “Ayah Berintegritas, Generasi Berkualitas.”
“Masih banyak asumsi di masyarakat bahwa peringatan hari ayah hanya dipahami sebatas momentum untuk memberikan penghargaan kepada seorang ayah atas kerja luar biasanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Padahal, makna lebih dalam peran seorang ayah itu bukan hanya hadir secara fisik, tetapi ayah yang kita harapkan adalah ayah yang hadir secara emosional, secara moral dan juga secara etis. Seorang anak akan melihat bagaimana ayah memperlakukan keluarganya, mengambil keputusan, dan menjalankan tanggung jawabnya. Pendidikan karakter sejati bagi anak ada di rumah, ketika seorang ayah hadir bukan hanya secara fisik,” kata Menteri PPPA.
Menteri PPPA menyampaikan hasil penelitian menunjukkan anak yang melihat ayahnya bersikap jujur akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah berbohong, menipu maupun melakukan korupsi di kemudian hari, saat bersekolah atau bekerja. Karena itu, memperkuat peran ayah merupakan investasi penting untuk membangun generasi yang berkarakter, berempati dan tahan terhadap godaan korupsi.
“Ayah yang berintegritas adalah fondasi bagi bangsa yang berintegritas. Ayah masa kini mulai menyadari pentingnya saling bantu dan mengasuh anak bersama, karena pengasuhan adalah tanggung jawab orang tua, bukan hanya tanggung jawab ibu. Dengan memperkuat peran ayah, kita tidak hanya menciptakan keluarga sehat, tetapi juga membangun investasi di masa depan bagi anak dan bangsa Indonesia,” tutur Menteri PPPA.
Menteri PPPA turut menambahkan bahwa momentum Peringatan Hari Ayah Nasional pada 12 Desember dan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember menjadi pengingat penting bahwa upaya membangun integritas bangsa harus dimulai dari keluarga. Ia menegaskan bahwa, “Perang melawan korupsi tidak hanya berlangsung di ruang birokrasi atau penegakan hukum, tetapi justru berawal dari rumah.”
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjelaskan hingga bulan November 2025, Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak DKI Jakarta menerima 1.926 aduan, dengan 56 persen merupakan kasus kekerasan terhadap anak di rumah, termasuk yang dilakukan oleh ayah kandung atau ayah tiri. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk memperkuat lingkungan keluarga sebagai ruang aman dan ruang pembentukan karakter bagi anak.
“Pemerintah DKI Jakarta mendorong peran ayah sebagai role model dalam keluarga. Sekarang kesetaraan antara ayah dan ibu kan sudah terjadi dan peran itu tentunya menjadikan ayah sebagai role model setara bukan yang lebih dominan. Saya meyakini, kalau ayah menjadi role model yang baik, maka akan memberikan contoh yang baik, dan pasti keluarga tersebut juga akan menjadi lebih baik,” ucap Pramono.
Sosialisasi Antikorupsi dan Peringatan Hari Ayah bertema “Ayah Berintegritas, Generasi Berkualitas” dihadiri oleh 400 orang aparatur sipil negara Provinsi DKI Jakarta yang berstatus ayah atau calon ayah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan perspektif komprehensif mengenai peran ayah yang aktif dalam pengasuhan, pembentukan karakter keluarga, sekaligus dalam pencegahan korupsi.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 02-12-2025
- Kunjungan : 25
-
Bagikan: