
Wamen PPPA: Pasar Keramat Wujud Ruang Bersama Penggerak Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi Lokal
Siaran Pers Nomor: B- 516A/SETMEN/HM.02.04/12/2025
Kab. Mojokerto (15/12) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan menyampaikan apresiasi atas hadirnya Pasar Keramat sebagai ruang yang lahir dari karya dan ketulusan hati para perempuan, khususnya para ibu, yang diberikan kesempatan untuk berekspresi dan berdaya. Wamen PPPA mengungkapkan melalui ruang ini, perempuan tidak hanya memperoleh akses untuk berkarya dan berinovasi, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi keluarga dan pelestarian lingkungan khususnya hutan bambu di Kabupaten Mojokerto.
"Pasar Keramat menjadi bukti nyata kekuatan gerakan dari akar rumput yang berdampak terhadap budaya, lingkungan, dan perekonomian keluarga. Dengan kreativitas dan semangat gotong royong, para perempuan mampu menyulap ruang yang sebelumnya tidak termanfaatkan menjadi ruang bersama yang hidup, produktif, dan inklusif bagi masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika perempuan diberi ruang, dukungan, dan kepercayaan, mereka mampu menghadirkan perubahan nyata bagi lingkungannya," ujar Wamen PPPA pada Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-3 Pasar Keramat.
Lebih lanjut, Wamen PPPA menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang telah bergerak dari bawah. Menurutnya, Pasar Keramat harus terus dikembangkan sebagai ruang positif dan aman, khususnya bagi anak-anak, sekaligus menjadi wahana pembelajaran nilai-nilai budaya, kebersamaan, dan kemandirian ekonomi.
"Selain itu, yang juga tidak kalah penting adalah membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan sebagai bagian dari gerakan pemberdayaan. Harapan kepada masyarakat tadi juga datang dari para ibu-ibu, bagaimana kita kembali pada gerakan pelestarian lingkungan. Rasa memiliki terhadap hutan, desa, dan Pasar Keramat ini harus tumbuh dari diri kita sendiri sebagai bagian dari masyarakat,” ujar Wamen PPPA.
Lebih lanjut, Wamen PPPA menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan ruang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak. Wamen PPPA berharap gerakan masyarakat khususnya para perempuan penggerak yang tumbuh dari bawah dan didukung fasilitasi pemerintah dapat terus berkembang.
"Untuk mencapai harapan kita semua, kata kuncinya adalah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, bagaimana memastikan ruang yang aman bagi perempuan dan anak. Ruang-ruang seperti Pasar Keramat ini menjadi titik temu yang paling dibutuhkan masyarakat. Kita bergerak bersama membangun ekonomi lokal dari kita sendiri, untuk kita sendiri, dan oleh kita sendiri," ujar Wamen PPPA.
Menutup pernyataannya, Wamen PPPA Veronica Tan mengucapkan selamat ulang tahun yang ketiga untuk Pasar Keramat. Ia berharap Pasar Keramat terus bergerak dari hati, karena dari hati seorang ibu terpancar kasih sayang yang mampu menghidupkan ruang bersama, memperkuat komunikasi sosial, serta membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya. “Selamat ulang tahun yang ketiga untuk Pasar Keramat. Teruslah bergerak dari hati demi masyarakat dan masa depan anak-anak kita,” tutup Wamen PPPA.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra (Gus Barra) mengungkapkan selama tiga tahun berjalan, Pasar Keramat telah menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat khususnya perempuan. Pasar ini hidup, tumbuh, dan berkembang dari kekuatan warga yang menjaga nilai-nilai budaya sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat. Pasar Keramat telah menjadi ruang ekonomi bagi perempuan yang memberi penghidupan bagi banyak pihak, mulai dari pedagang kecil, petani, perajin, pelaku kuliner tradisional, hingga seniman lokal. Perputaran ekonomi yang sehat dan berkeadilan terasa nyata, di mana hasil bumi lokal terserap, produk UMKM semakin dikenal, dan pendapatan keluarga meningkat.
"Kami berharap Pasar Keramat terus mengembangkan potensi yang ada di sekitarnya, untuk terus kemudian berkembang di daerah-daerah yang lain. Selain ini juga kegiatan ekonomi, juga kemudian budaya untuk melestarikan lingkungan itu yang penting juga. Melalui Pasar Keramat, budaya tempo dulu dihidupkan kembali, mulai dari sajian makanan tradisional tanpa bahan pengawet hingga sistem transaksi unik menggunakan koin kayu, sebagai upaya menjaga tradisi dan mengajak masyarakat untuk terus mencintai serta mengunjungi Pasar Keramat," ujar Gus Barra.
Pasar Keramat pertama kali dibuka pada 25 Desember 2022 di kawasan yang sebelumnya dipenuhi bambu dan sampah. Bambu sempat dianggap tidak bernilai, bahkan dibakar seiring berkurangnya penggunaan sejak 2010, namun kehadiran Pasar Keramat dengan pendampingan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) menjadi titik balik yang mengangkat kembali nilai bambu, bukan hanya sebagai bahan bangunan, tetapi juga sebagai simbol pelestarian dan harapan.
Pasar Keramat telah menjadi ruang ekonomi bagi sekitar 100 pedagang lokal, sebagian besar adalah ibu-ibu pedesaan, ruang ekologi tempat warga dan pengunjung bertukar pengetahuan dan kesadaran lingkungan, dan ruang budaya bagi para seniman dan pencipta lokal. Setiap perhelatan Pasar Keramat mampu menarik kedatangan hingga 5000 pengunjung dan mencatatkan transaksi hingga Rp. 70 juta bagi warga lokal. Pasar ini dibuka pukul 06.00–12.00 WIB pada Minggu Kliwon dan Minggu Wage.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 15-12-2025
- Kunjungan : 118
-
Bagikan: