Rangkaian Lokakarya FAN 2024 Menuju Peringatan Hari Anak Nasional: "Pendidikan Keterampilan Hidup dalam 2P dan PA Pro-P"
Siaran Pers Nomor: B-195/SETMEN/HM.02.04/6/2024
Jakarta (30/6) – Setelah menggelar Lokakarya Forum Anak Nasional (FAN) Tahun 2024 sebagai rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berkolaborasi dengan UNICEF menyelenggarakan Webinar Lokakarya FAN 2024 dengan tema "Pendidikan Keterampilan Hidup dalam 2P dan PA Pro-P". Kegiatan ini merupakan rangkaian lokakarya ketiga dan keempat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengurus Forum Anak beserta pendamping tentang keberlangsungan peran sebagai pelopor dan pelapor serta partisipasi anak dalam proses pembangunan.
“Lokakarya FAN 2024 ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh berbagai peserta dari pengurus Forum Anak di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, baik pendamping provinsi maupun alat kelengkapan FAN juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kemen PPPA, Endah Sri Rejeki.
Staf Perlindungan Anak UNICEF, Fauzia membuka sesi pemateri dengan mengenalkan modul yang akan disampaikan pada pertemuan-pertemuan ke depan dalam agenda Lokakarya FAN 2024. Materi tersebut meliputi kegiatan mengenal identitas diri dan mengekspresikan emosi, mengelola hubungan dengan saling menghormati dan mencegah perkawinan anak, serta menciptakan dunia yang lebih baik dengan merencanakan aksi.
“Terdapat 3 (tiga) jenis keterampilan yang dapat dibangun, yaitu keterampilan akademik, penghidupan, dan keterampilan hidup. Keterampilan hidup dikenal sebagai cara mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, termasuk menyelesaikan masalah, menjalin hubungan, mengelola risiko, membuat keputusan, dan bekerja sama dengan orang lain. 3 (tiga) jenis keterampilan ini mampu membangun proses pendidikan yang sukses bagi seorang individu dan lebih lanjut akan memberikan dampak terbaik terhadap peran sebagai bagian dari Forum Anak,” tutur Fauzia.
Untuk dapat memberikan peran terbaik sebagai Forum Anak, Konsultan Disiplin Positif dan Parenting UNICEF, Arika memberikan materi kepada para peserta Lokakarya FAN 2024 tentang pentingnya mengenal identitas dan memahami berbagai kondisi yang memengaruhi diri sendiri. “Konsistensi pemahaman terhadap diri sendiri akan memberikan pengaruh terhadap cara seseorang menghargai perbedaan. Hal itu disebabkan karena menghargai perbedaan merupakan fondasi utama untuk menjalani peran sebagai pelopor dan pelapor maupun peran partisipasi anak dalam proses pembangunan,” imbuh Arika.
Selain itu, dalam proses membangun hubungan antar satu sama lain, staf Gender dan Pemberdayaan Remaja, Yosephine Stella memaparkan beberapa asas proses terjalinnya relasi dengan cara saling menghormati. Salah satu adalah penggambaran cinta. Menurutnya, cinta dapat diartikan sebagai kumpulan emosi kompleks yang digambarkan lewat bentuk kasih sayang, perhatian, menghargai, tidak saling menyakiti, dan mengisi satu sama lain.
“Cinta dibutuhkan dalam membangun hubungan yang sehat. Hal tersebut diidentifikasi melalui sikap asertif, yaitu ketika seseorang mampu menghargai orang lain tanpa melukai diri sendiri dan mengenal batasan,” kata Yosephine.
Sebagai bagian dari Forum Anak, peran anak tidak lepas dari menjadi tutor sebaya. Konsultan Pencegahan Perundungan Program Roots, Wancik memberikan penjelasan terkait tips dan trik bagi pengurus Forum Anak untuk menjadi tutor sebaya. Wancik menyebutkan, terdapat 3 (tiga) hal yang perlu dibangun, yaitu empati, simpati, dan privasi. Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan seseorang, sedangkan simpati merupakan bentuk kepedulian di dalam diri seseorang, menyesal tentang masalah, kesedihan terhadap kemalangan yang dirasakan oleh orang lain. Dua hal ini menjadi penting agar interaksi antar teman dapat terjalin dengan baik. Lebih lanjut, sebagai tutor sebaya, anak perlu menjaga kerahasiaan informasi yang didapatkan. Hal demikian dibutuhkan agar anak merasa aman dan nyaman dalam berbagi informasi.
“Proses mengembangkan hubungan saling menghormati merupakan cara untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekitar. Hal ini tentunya akan membangun hubungan pertemanan yang positif. Ciri-ciri pertemanan positif ialah yang saling memahami, menghargai, dan menghormati satu lain,” pungkas Wancik.
Lokakarya FAN 2024 ketiga dan keempat ini merupakan proses untuk menambah pemahaman pengurus Forum Anak tentang keterampilan hidup dalam rangka melaksanakan peran sebagai pelopor dan pelapor, serta dalam rangka berpartisipasi dalam proses pembangunan. Selanjutnya, lokakarya ini akan membahas mengenai peran Forum Anak sebagai 2P dan Psychological First Aid yang akan disampaikan oleh Kemen PPPA dan UNICEF.
#Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 30-06-2024
- Kunjungan : 2236
-
Bagikan: