Kolaborasi KemenPPPA, Pemda Kabupaten Karangasem dan Yasera Cegah Anak Tereksploitasi di Desa Wisata Bunutan
Bunutan, 19 Juni 2024 – Sebagai magnet wisatawan dunia, Bali masih mengembangkan dan mengeksplorasi destinasi wisata alam unggulan, antara lain melalui pariwisata perdesaan, salah satunya di Desa Bunutan Kabupaten Karangasem. Untuk mengantisipasi dampak pengembangan wisata di desa ini, Deputi Bidang Perlindungan Anak menggandeng JARAK dan Yayasan Selaksa Sejahtera (YASERA) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa Wisata Ramah Anak Bebas Eksploitasi bagi aparatur dan perwakilan masyarakat Desa dinas dan Desa Adat serta Forum Anak Desa Bunutan dan Tianyar Tengah, Kepala Wilayah Gulinten, Kepala Wilayah Kusambi, dan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Dinas P2TP2A Kabupaten Karangasem.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak, membangun dan mengembangkan Desa Wisata Ramah Anak Bebas dari Kekerasan dan Eksploitasi, serta penanggulangan pekerja anak. Asdep Perlindungan Khusus Anak dari kekerasan, Ciput Eka Purwianti, memberikan pengantar dan arahan bahwa Pemerintah Daerah dan masyarakat pentahelix yang ada di Kabupaten Karangasem sebagai pengampu Program Kabupaten Layak Anak masih belum optimal mendiseminasikan pentingnya program ini terwujud di tingkat terendah yaitu desa. “Jika desa layak anak sudah terwujud sesuai dengan standar yang ada, niscaya anak akan terpenuhi semua haknya, termasuk hak untuk berpartisipasi, dan terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. Kekuatan budaya dan adat Bali yang saling menopang dan melindungi warganya tentunya menjadi modal yang kuat agar tidak ditemukan lagi anak yang terpaksa bekerja bantu keuangan kelaurga, anak yang putus sekolah, dan anak yang jadi korban eksploitasi.” demikian ditambahkan Ciput.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Karangasem, Komang Daging, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak-anak. “Kita harus bersama-sama melindungi anak-anak dari segala bentuk eksploitasi dan kekerasan. Anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan bangsa, dan kita berkewajiban untuk memastikan mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Aparatur desa perlu dengan kesungguhan hati memastikan anak-anak di wilayah kerjanya terpenuhi hak kesehatan dan pendidikannya, dengan melakukan koordinasi pemberian akses layanan yang tersedia di berbagai lembaga dan organisasi” ujar Kepala Dinas.
Selama Bimtek, peserta diberikan materi tentang berbagai isu terkait perlindungan anak, termasuk pekerja anak, eksploitasi seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menangani kasus-kasus terkait perlindungan anak.
Kepala Desa Bunutan, I Made Suparwata S.E, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Bimtek ini. Ia berharap Bimtek ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Bunutan dalam meningkatkan perlindungan anak dan mencegah terjadinya eksploitasi anak.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Desa Bunutan sebagai desa yang ramah anak dan bebas eksploitasi. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan tujuan tersebut,” ujar I Made Suparwata S.E.
Bimtek ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak di Desa Bunutan. Pemerintah Desa Bunutan juga berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak.
Sumber: Asdep PKAK
Sumber : Satuan Kerja Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak- 19-06-2024
- Kunjungan : 2395
-
Bagikan: