Kemen PPPA Apresiasi Inisiatif Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan
Siaran Pers Nomor: B-220/SETMEN/HM.02.04/7/2024
Jakarta (12/7) – Perempuan dan anak rentan mendapat berbagai kekerasan, termasuk kekerasan seksual, tidak terkecuali ketika berwisata ke suatu daerah. Pemerintah bersama dengan para penyedia layanan wisatawan, baik pemilik penginapan, penyedia restoran, dan penyedia moda transportasi pun harus memiliki standar yang sama terkait dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan untuk wisatawan, terutama perempuan dan anak. Melihat hal tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Ratna Susianawati mengapresiasi peluncuran Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan di 9 (sembilan) kota, termasuk Jakarta.
“Melalui fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan aksesibilitas para korban kekerasan dipermudahkarena terintegrasi dengan layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 yang dikelola oleh Kemen PPPA. Kami sangat mengapresiasi inisiatif Grab Indonesia dalam mengembangkan fitur ini karena kalau kita bicara tentang fenomena kekerasan, terutama pada perempuan dan anak ini masih menjadi salah satu pending matters kita semua,” ujar Ratna dalam Peluncuran Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan di Provinsi Jakarta, di Jakarta International Expo, Rabu (10/7).
Ratna menyebutkan, sejak 2020, Presiden Indonesia memberikan tambahan tugas dan fungsi kepada Kemen PPPA untuk memastikan penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu, Kemen PPPA membangun layanan SAPA 129 sebagai bentuk kehadiran negara memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan korban kekerasan melalui call center 129 atau Whatsapp 08111-129-129.
“Kami juga mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bagi mitra pengemudi Grab Indonesia agar memiliki sensitivitas untuk mendeteksi dan melaporkan kasus kekerasan. Kemen PPPA berterima kasih saat ini fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan menjadi akses yang terbuka bagi korban kekerasan untuk melaporkan. Ini merupakan gerakan bersama untuk bisa memutus mata rantai kekerasan, terutama pada perempuan dan anak,” tutur Ratna.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang turut hadir dalam kegiatan peluncuran tersebut mengatakan, Pemerintah bersama stakeholders terkait harus mampu mengatasi krisis yang berkaitan dengan keselamatan para wisatawan. “Tahun lalu ada beberapa catatan dan kita langsung bergerak cepat, kerja sama, dan kolaborasi, kita tangani strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menghadirkan pariwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Hari ini setelah Bali, 9 (sembilan) kota lainnya akan mendapatkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan dan ini menurut saya akan menjadi fitur yang menarik,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan pertama kali diluncurkan pada Desember 2023 di Bali. Fitur ini diharapkan dapat memudahkan wisatawan untuk mendapatkan akses yang lebih cepat ke kontak-kontak darurat. “Mulai dari sambungan telepon 24 jam khusus terkait laporan kekerasan seksual yang integrated dengan SAPA 129, serta daftar alamat kantor polisi, kedutaan, dan rumah sakit,” imbuh Neneng.
Selain itu, Neneng menyebutkan, sejak pertengahan tahun 2023, Grab Indonesia juga telah menyelenggarakan roadshowpelatihan keselamatan dan mewajibkan seluruh mitra pengemudi Grab untuk mengikuti pelatihan anti kekerasan seksual. “Seluruh upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan kepada konsumen ketika mereka memilih Grab Indonesia,” pungkas Neneng.
#Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 12-07-2024
- Kunjungan : 3348
-
Bagikan: