Kemajuan Perempuan dan Wastra, Kemajuan Bangsa
Siaran Pers Nomor: B-109/SETMEN/HM.02.04/04/2024
Jakarta (25/04) – Indonesia kaya akan wastra yang memiliki kekhasan dan nilai filosofinya masing-masing. Wastra merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang lekat dengan perempuan. Plt Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Titi Eko Rahayu yang hadir dalam Pameran Wastra Nusantara menyebut dari beragam budaya bangsa Indonesia, wastra Indonesia menjadi salah satu warisan yang amat istimewa.
“Wastra Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai busana semata, namun juga menjadi simbol identitas dan jati diri perempuan Indonesia,” ujar Titi Eko dalam Pameran Wastra Nusantara “Kartini Negeri” yang diadakan oleh Kompas Gramedia melalui Bentara Budaya dan Stylo Indonesia, Rabu (24/4).
Titi Eko menuturkan wastra Indonesia juga jadi simbol perjuangan untuk membangun kehidupan bangsa melalui pelestarian budaya. Selain membawa dampak positif dalam sosial budaya, gerakan berkain juga bisa menggerakan perekonomian rakyat, seiring maraknya keberadaan para pengrajin dan pembuat wastra, serta munculnya pusat-pusat kerajinan.
“Dengan adanya pameran ini semoga dapat merealisasikan peran UMKM yang semakin signifikan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Juga peran UMKM dalam memperkuat rasa cinta budaya dan wastra pada generasi muda, sekaligus memperluas pasar wastra pada target kaum muda,” ucap Titi Eko.
Kemajuan perempuan dan wastra adalah kemajuan bagi bangsa, sehingga pemajuan wastra perlu berjalan beriringan dengan peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender. Hal ini menurut Titi Eko sebagai hulu yang dapat membantu penyelesaian isu-isu diskriminasi gender dan kekerasan pada perempuan.
“Potensi perempuan dalam bidang ekonomi, khususnya kewirausahaan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari total UMKM di Indonesia, lebih dari setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Hal ini berperan besar dalam menopang ekonomi kreatif di Indonesia. Saya mengapresiasi Kompas Gramedia bersama Komunitas Cinta Busana Indonesia (KCBI) atas upayanya menghidupkan UMKM di Indonesia, meningkatkan sinergi guna mendorong capaian keberhasilan UMKM yang Iebih berdaya, go global, dan naik kelas melalui wastra,” jelas Titi Eko.
Titi Eko menambahkan bahwa perjuangan Kartini belum selesai, dan momentum hari Kartini serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Kartini dapat menjadi pengingat bahwa perjuangan mewujudkan kesetaraan dan membumikannya harus di lanjutkan tanpa kenal lelah.
“Kita masih harus bersuara, mendorong, dan membuka ruang-ruang yang tertutup agar perempuan dapat memaksimalkan potensinya. Mari kita belajar dari para perempuan pendahulu kita, yang terkadang harus berhadapan dengan tantangan yang tidak ringan, untuk menaikkan derajatnya melawan ketidakadilan. Sesungguhnya ada begitu banyak perempuan tangguh dan inspiratif yang mempelopori kemajuan di berbagai bidang dan berada di pelosok-pelosok,” tambah Titi Eko.
KemenPPPA mendorong agar gerakan positif berwastra atau berkain mendapatkan dukungan dan sinergi semua pihak untuk melestarikan budaya bangsa, memperkuat identitas bangsa, dan menjaga kekayaan nusantara dengan sebaik-baiknya, serta terus memajukan perempuan sebagai Ibu bangsa Indonesia.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 25-04-2024
- Kunjungan : 240
-
Bagikan: